yang berkkenan jangan lupa
cekidot
Spoiler for monggo:
SEKITAR 80 persen kecerdasan anak ditentukan oleh variasi kombinasi gen antara ayah dan ibunya. Namun, perkembangan kecerdasan anak hingga besar dipengaruhi oleh lingkungan dan pola asuh yang diterapkan orangtua.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Airin, Consultan Sun Garden Indonesia dalam seminar bertajuk Mengungkap Potensi Anak di Angkasa Book Store, Ahad (20/1) lalu. Menurutnya, semua orangtua sayang kepada anaknya, karenanya mereka mau memberikan semua yang terbaik. Termasuk dalam menentukan masa depan sang buah hati.
Kondisi ini menurutnya terkadang sering menimbulkan benturan, karena apa yang diinginkan orangtua tidak selalu sama dengan keinginan anak. Apalagi umumnya orangtua selalu membayangkan masa depan buah hatinya dengan memiliki pekerjaan seperti apa yang diharapkannya. Padahal sebaliknya, sang buah hati malah menginginkan masa depannya sendiri dengan bidang pekerjaan yang jauh berbeda dengan harapan orangtuanya.
Jika kondisi ini terjadi pada bunda, apa yang harus dilakukan? Sebaiknya, bunda mencoba mengarahkan, memahami dan menghargai pilihan buah hati kita, karena dia akan belajar bertanggung jawab atas pilihannya. Apapun pilihan buah hati kita terhadap masa depannya, tidaklah terlalu penting asal ia dapat memaknai dan mengisi hidupnya dengan baik dan benar.
Namun, jika buah hati kita pun ragu-ragu dan merasa tidak pasti dengan apa yang akan diambilnya di antara beragamnya pilihan masa depan, menurut Airin sebaiknya mencoba program analisis pola sidik jari atau dermal pattern analysis.
Analisa sidik jari adalah adalah satu metode yang dipergunakan untuk memperolah gambaran tentang potensi seseorang berdasarkan cara kerja otaknya. Dengan metode ini, sedini mungkin anak sudah bisa diperiksa.
Sejak 1685 Guard Bidloo menemukan bahwa sidik jari terbentuk di usia kandungan 13 pekan, yang pertumbuhannya bersamaan dengan pertumbuhan otak. Oleh karena itu, dengan menganalisis titik syaraf yang ada di setiap ujung jari, kita bisa menemukan cara kerja otak yang tercermin dari titik syaraf tersebut.
Setiap jari memiliki relevansi dengan cerebral cortex ataulima bagian otak besar, yaitu jempol dengan lobus pre-frontal, telunjuk dengan lobus frontal, jari tengah dengan lobus parietal, jari manis dengan lobus temporalis, dan jari kelingking dengan lobus oksipitalis. Setiap lobus pada cerebral cortex ini memiliki fungsi yang berbeda-beda dan merupakan bagian dari otak yang berkaitan dengan potensi bakat.
Sidik jari menurut Airin adalah sesuatu yang unik dan permanen. Sidik jari tidak akan pernah sama, sekalipun satu jari dengan jari lainnya di tangan orang yang sama. Bahkan, ketika jari terluka dan kulitnya terkelupas habis, kulit yang tumbuh kembali tetap memiliki pola yang sama dengan kulit sebelumnya.
Selain itu, analisis sidik jari bersifat objektif, tidak dipengaruhi unsur kondisi fisik baik sehat atau sakit, maupun unsur psikologis seperti sedih, senang, atau stres. Analisis sidik jari betul-betul apa adanya, tidak ada rekayasa sama sekali.
Analisis sidik jari dapat dilakukan mulai dari bayi berusia tiga bulan sampai orangtua berusia lanjut. Untuk anak-anak dapat digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan potensi dan pemilihan sekolah yang sesuai. Dengan memperoleh gambaran yang tepat mengenai anak, orang tua bisa memberikan stimulasi yang tepat untuk anak.
Jadi, jika bunda masih ragu-ragu tentang potensi buah hatinya yang mungkin dapat dikembangkan demi masa depan yang cerah, tidak ada salahnya mencoba cara ini bukan?
angrybe 08 Feb, 2013
-
Source: http://www.kaskus.co.id/thread/511509fc8127cf3568000000/potensi-anak-bagaimana-mengetahuinya?goto=newpost
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar